Sabtu, 01 Oktober 2011

Kejahatan Hipnotis

Kejadian beberapa hari lalu, tentang kejahatan dengan menghipnotis orang, tapi bukan saya sendiri yang mengalaminya.

Hari itu sekitar jam 4 sore saya pulang kerja lewat jl. Ampera, lagi kosentrasi twitteran, tiba-tiba supir saya berteriak 'Ya ampun, orang pingsan!'.... Sontak saya menghentikan kegiatan twitteran saya, dan melihat keluar jendela. Di pinggir jalan Ampera tergeletak wanita muda berjilbab, seorang diri!

Kami langsung menghentikan mobil dan menghampiri perempuan tadi, ada beberapa laki-laki juga yang sudah berkerumun untuk membantu. Perempuan pingsan itu dibopong ke depan sebuah warnet (lokasi kejadian dekat warnet). Seseorang menyodorkan saya minyak kayu putih yang langsung saya oleskan di sekitar hidungnya, konon cara ini bisa membuat orang pingsan segera tersadar (emang bener ya!)

Perempuan pingsan itu saya perhatikan mengenakan baju tanpa kantong, tidak bawa tas, tidak bawa dompet, hanya tangannya saja menggengam sepotong kertas. Sambil menunggu si mbak ini sadar, saya ambil paksa kertas itu dari genggamannya (maaf ya, mbak!) ternyata isinya adalah surat kehilangan dari kepolisian, yang menerangkan bahwa wanita yang bernama Indah, beralamat di Pangandaran ini telah kehilangan barang bawaannya, seperti dompet, HP, dll.

Selang berapa waktu si mbak ini tersadar, dengan tampang yang masih linglung. Seseorang yang baik hati (saya juga nggak kenal siapa) tiba-tiba menyodorkan segelas teh manis hangat untuk si mbak. Setelah satu gelas habis diminumnya, sepertinya si mbak ini baru mulai sadar apa yang baru dilaluinya.
Saya ajak ngobrol pelan-pelan, katanya dia mau pulang ke Pangandaran tapi kecopetan. Nggak tau harus bagaimana ?
Awalnya bingung juga harus gimana ? Orang-orang warnet yang tadi membantu si mbak juga semuanya pria! Bukannya saya curiga ya.. Cuma kasihan saja sama si mbak ini karena mukanya kebingungan dan pucat.
Supir saya memberikan usul untuk mengantar si mbak ini ke terminal kampung rambutan, saya pun setuju.

Setelah berdiskusi dengan supir, kami memutuskan untuk bawa pulang si mbak ini dulu ke rumah saya yang ada di Tanjung Barat, biar nanti supir saya yang akan antar si mbak sendiri dengan motornya sekalian supir pulang karena se arah dengan jalan pulangnya.
Lagipula dalam kondisi si mbak yang lemas begini, saya juga nggak tega langsung antar dia ke terminal, paling nggak kalau dia mampir ke rumah saya, dia bisa sekedar cuci muka,istirahat dan makan sekedarnya sebelum menempuh perjalanan balik ke Pangandaran yang lumayan jauh.  Si mbak yang benar bernama Indah  ini pun setuju.

Sesampainya di rumah, Indah cuci muka, bersih-bersih badan kemudian kami suguhkan makanan sekedarnya... Sambil makan si mbak cerita, kalau ibunya di Pangandaran sakit, dia harus cari dan kasih tau kakaknya. Sampai di Tanah Abang sore sebelumnya, ternyata si kakak dikabarkan sudah pindah ke daerah Fatmawati, malam itu dia bermalam di Tanah Abang, tempat kosnya dulu (cerita detailnya saya juga tidak terlalu paham).  Siang itu dia berniat mencari kakaknya ke Fatmawati. Di kopaja dalam perjalanan ke Fatmawati, tiba-tiba dia merasa mengantuk, dan bangun-bangun sudah ada di tempatnya pak polisi.
Semua barang bawaannya hilang tak berbekas, termasuk tasnya juga! Kami curiga Indah dihipnotis kemudian dibawa semua barang-barangnya.
Di kantor polisi dia buat surat keterangan kehilangan dan setelah keluar dari pak polisi dia merasa lemas dan pusing, dan tiba-tiba ketika bangun sudah dikerubungi orang-orang (kejadian di jalan Ampera).
Dari cerita Indah lainnya, saya juga tahu kalau Indah baru nikah 5 bulan yang lalu, dan sekarang sedang mengandung 3 bulan. Duh, kasihannya! Setelah Indah selesai makan dan agak tenangan, dia pamit pulang ke Pangandaran. Kami berikan ongkos sekedarnya supaya dia bisa sampai dengan selamat di Pangandaran.

Kalau  benar dugaan kami  Indah kena hipnotis, jahat bener ya pelakunya!
Menghipnotis orang yang sedang kesusahan, orang yang sedang mengandung jauh-jauh datang dari Pangandaran untuk mencari keluarganya, eh malah dihipnotis. Mungkin saat itu Indah sedang kalut, cari kakaknya ke Tanah Abang tidak ketemu, mungkin juga kondisinya lemas karena keletihan+kehamilan sehingga mudah dijadikan target untuk dihipnotis.
Saya tidak suka mengharapkan sesuatu yang buruk untuk orang lain, tapi kok saya berharap si pelaku hipnotis (atau pencopet) yang sudah ambil barang-barang si Indah ini,bisa dapat pelajaran karena sudah buat susah+sengsara orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar