Rabu, 12 September 2012

Ter #testpack.. cintailah pasangan kamu apa adanya

Date minggu kemarin ini, kami isi dengan acara makan dim sum di resto kesayangan kami, the Duck King dan dilanjutkan dengan nonton film testpack. Film drama yang diangkat dari novelnya Ninit Yunita dengan judul yang sama. Awalnya khawatir juga sih si #suamijepang ngerti apa nggak isi filmnya, tapi ternyata dia bisa ngerti 'big picture' ceritanya.
Beberapa tahun yang lalu ketika novel testpack ini keluar, saya temasuk pemb yang langsung jatuh cinta dengan isi ceritanya. Apalagi ceritanya lumayan dekat dengan cerita kehidupan saya.
Di sini saya bukan mau bikin review tentang film itunsendiri, tapi lebih menuliskan perasaan saya setelah saya menonton filmnya.

Rahmat dan Tata yang sudah menikah 7 tahun (kalau saya baru tahun ke-6, sih), yang sudah kepingin banget punya anak, sehingga hal apapun dilakukan untuk bisa mewujudkan keinginan dan impian itu
mulai timbul rasa 'iri' dengan rumah tangga orang lain yang telihat sempurna dan meriah dengan kehadiran buah hatinya. Dan mulai terasa terganggu dengan pertanyaan orang yang menanyakan kenapa kita belum juga punya anak.
Ada saat di mana saya stress dan letih dengan begitu banyaknya komentar yang nge-judge kenapa kami belum punya anak , sejujurnya itu lebih  stress dan frustasi dari kenyataan belum punya anak itu sendiri. Beruntung ortu+mertua nggak ikutan bikin frustasi dengan tuntutan atau komentar mereka.
Tapi ada loh kenalan saya yang setiap ketemu saya hampir sebulan sekali pasti selalu tanya sambil pegang-pegang perut saya.... 'wis berhasil belum, mbak?' begitu kerap kali. Well, itu saya anggap sebagai doa, jadi saya selalu menanggapinya dengan.."Aamiin"!
Tapi pernah juga ada komentar yang buat saya sangat menyakitkan dari seorang sepupu tersayang saya... 'elo nggak kasihan,Ta sama ortu lo... Buatlah ortu lo bahagia dengan kasih mereka cucu'!!!
Kalau bisa, kalau mampu, saya mau ngebahagiain orang tua saya dengan cara apapun, tapi kalo belum dititipkan anak sama Yang di Atas... Ya gimana dong.. 


Kembali ke cerita  film testpack, sakimg kepinginnya Tata memberi anak ke Rahmat, akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan in vitro. Proses in vitro gagal, dan ketika masuk ke in vitro ke 2, Rahmat 'bersedia' melakukan tes kesuburan.. Dan, malah ketahuan kalau Rahmat ternyata mandul.
Rahmat yang punya prinsip kalo menikah itu adalah bukan semata-mata bertujuan untuk punya anak, tapi melengkapi pasangan satu sama lain... Kalaupun Tata misalnya mandul dia pun nggak akan meninggalkan Tata, seperti yang terjadi pada Shinta mantan pacarnya. Tapi justru dia yang harus menghadapi dialah yang mandul, dialah yang tidak bisa menghadirkan anak dalam kehidupan rumah
tangga mereka. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah Tata bisa selegowo Rahmat menerima kenyataan ini.... 

Satu hal yang bisa kita pelajari dari pasangan Tata dan Rahmat adalah menerima pasangan hidup kita apa adanya.. Seperti quote dari film ini... "Apa adanya kamu sudah melengkapi saya'..#uhuk.
Ketika kita menikah atau berkomitmen dengan orang lain, tentu saja kita punya impian-impian, harapan-harapan yang ingin kita bangun dan wujudkan dengan orang tersebut.... Walau tentu saja nggak ada hubungan yang sempurna, tentu saja kita mengharapkan yang indah-indah dari pasangan tsb.
Tapi kalau seandaianya pasangan itu memiliki sesuatu kekurangan entah itu mandul seperti Rahmat di testpack, atau dia mengidap suatu penyakit atau 'gangguan', atau kita mendapat pasangan yang tidak bisa menjalankan atau berfungsi sebagai mana kodratnya atau kenyataan lain yang jauh dari bayangan kita ketika menikah, apakah kita bisa menerima pasaangan kita apa adanya dan tetap berkomitmen dengan pasangan kita itu ?
 Menurut saya , bisa mencintai pasangan kita apa adanya walaupun dengan kekurangan-kekurangan fisik maupun psikologis adalah cinta yang sangat besar.
Ketika kita dihadapi dengan kenyataan akan kekurangan pasangan kita, walaupun menurut saya kita juga nggak boleh takabur gembar-gembor.. "saya pasti bisa menerima pasangan saya apa adanya", karena manusia itu mengalami perubahan dan kita nggak bakal tahu apa yang terjadi dalam hidup kita nantinya.
Tapi mungkin yang bisa dilakukan adalah kembali mengingat-ingat niat awal kita bersedia menjalankan hubungan dengan pasangan kita itu ....

Ps. Tulisan ini saya tulis sebagai catatan untuk saya sendiri.
Terima kasih untuk film testpack... Salah satu kriteria film yang bagus menurut saya adalah yang bisa membuat saya berpikir dan membuat catatan untuk diri saya sendiri... Bravo, testpack!!

1 komentar:

  1. Salam Sejahterah Bagi Kita Semua...
    Mohon Maaf Bilah Kedatangan Aku Mengganggu Namun Apa Yang Aku Tulis Ini Kisah Nyata Aku Dan Semoga Ada Nya Pesan Singkat Ini Bisa Bermanfaat Kepada Anda Semua.. Aku Sangat Berterima Kasih Banyak Kepada Teman" TKW Dan TKI Berkat PostinganNya Saya Bisa Kenal Dengan Abah Cahyono, Ternyata Beliau Guru Spiritual Yang Sering Membantu Orang Melalui Nomer Togel 4D/5D/6D, Dana Gaib, Pelaris, Pelet, DLL.. Alhamdulillah Aku Sudah Pulang Kampung Membuka Usaha Kecil"Lan Berkat Bantuan Abah Cahyono Melalui Bantuan Dana GaibNya Sebesar 1 Milyard Hidup Aku Sudah Jauh Lebih Baik Dari Sebelumnya.. Anda Perlu Berhati Hati Sekarang Sudah Banyak Modus Penipuan Yang Mengatas Namakan Anggota Dari Abah Cahyono, Siapa Tahu Ada Teman Butuh Bantuan Beliau Silahkan Hubungi Di Nomer PribadiNya +6285213737273 Siapa Tahu Beliau Masih Bisa Membantu Anda..




    BalasHapus