Jumat, 27 Januari 2012

Salju...Salju.. Salju... (cerita mudik)


Wah, saya beruntung kali ini di 2 hari terakhir acara mudik ke Jepang, bisa lihat salju!
Mungkin terdengar sedikit norak, tapi terakhir kali sya melihat salju mungkin sekitar 4 tahun yang lalu, kejadiaannya sama waktu mudik musim dingin, tapi waktu itu saljunya langsung meleleh.

Di Tokyo sendiri, katanya timbunan salju yang mencapai 4cm lebih ini katanya sudah bertahun-tahun nggak terjadi.  Jadi, beneran kan saya termasuk beruntung ?
Malam tanggal 23 (senin) saya ada acara makan malam dengan beberapa orang klien di sekitar stasiun Tokyo, sementara Yacchin katanya mau quality time sama adiknya, Tatsuya di daerah Kawaguchi (daerah rumah Tatsuya). Jadi, sesuai kesepakatan kami akan bertemu lagi di stasiun Kawaguchi untuk bersama-sama berjalan kaki ke mansion tempat tinggal Tatsuya.
Nggak disangka menemani 3 orang om-om Jepang yang rada mabuk ngobrol-ngobrol itu cukup memakan waktu, yang rencananya acara makan-makan (minum-minum untuk para klien saya itu) berakhir pukul 8 malam, berlanjut hingga pukul 10 kurang. Dan ternyata ketika saya dan para om-om ini keluar dari restoran disambut hujan deras.
Bergegas kami menuju stasiun Tokyo yang berjarak hanya 3 menit berjalan kaki, di tengah perjalanan hujan yang turun berubah menjadi salju walau masih tipis..... Yeay! ini pun saya sudah kegirangan...
Berpisah di depan stasiun Tokyo saya langsung naik kereta Keihin Tohoku line, beruntung banget saya bisa langsung naik ke kereta ini. Karena kereta berikutnya tertunda karena salju yang turun semakin deras.
Dan, ketika sampai di stasiun Kawaguchi tempat saya, Yacchin dan Tatsuya janjian ternyata timbunan salju di jalanan sudah mulai menebal. Saya girang, Yacchin biasa-biasa saja, sementara Tatsuya bergegas untuk antri taksi. Jadi, waktu salju begini, taksi yang biasanya gak begitu 'laku' berubah jadi laku keras. Di tempat antrian taksi yang biasanya taksi kosong berderet-deret, kini deretan itu kosong song.. Digantikan dengan deretan penumpang yang antri dengan tertib menunggu kedatangan taksi.
Sampai di tempat tinggal Tatsuya waktu sudah mendekati tengah malam, kami disambut oleh Yuki-chan (istri Tatsuya) yang memberi tahu kalau WC mampet... ! Ooooh tidaaaak, beruntung tadi sebelum naik taksi sudah sempet mampir di toilet stasiun.
Karena salju turun semakin deras dan waktu juga sudah lewat tengah malam nggak ada lagi yang bisa dilakukan, kami berempat hanya bisa tahan-tahan untuk gak pergi ke toilet. (Heran juga sih kenapa Yuki chan gak coba hubungi pengelola mansion-nya ya ?)
Setelah mencoba untuk tidur, sekitar jam 05.30 Yacchin bangun dan buru-buru pergi ke convinient store untuk beli alat penyedot (apa sih namanya alat itu sebenarnya). Ternyata di 711 terdekat konon nggak jual alat itu, jadilah Yacchin ke tempat pengelola mansion untuk pinjam alat tersebut, dan langsung deh Yacchin benerin WCnya.. Hahahaha!
Hari selasa (24), baik Tatsuya mauounYuki chan kerja dari pagi sampai larut malam, jadi saya dan Yacchin juga harus ikutan keluar dari rumah dan pindah ke hotel di shinjuku (supaya keesokan harinya mudah untuk naik Narita Express ke bandara Narita).
Seperti yang sudah diduga telpon taksi sudah tidak ada taksi yang bisa melayani, nggak ada taksi yang ready.
Jadilah, pagi sekitar jam 8 itu kami keluar dari rumah Tatsuya untuk jalan ke stasiun Kawaguchi sambil geret-geret koper. Salju yang menimbun di jalan raya sudah dikeruk agar mobil bisa lewat sementara yang di trotoar untuk pejalan kaki walau sudah dikeruk masih menyisakan es yang licin sehingga harus ekstra hati-hati menjaga keseimbangan tubuh agar nggak terjerembab jatuh. Kadang-kadang kalau jalan raya kosong, saya dan Yacchin nekat jalan di jalan raya sambil geret-geret koper.
Di saat ini memang banyak sekali kecelakaan yang terjadi, baik untuk pejalan kaki yang jatuh karena terpeleset dan patah tulang (sebagian besar yang mengalami kecelakaan adalah para manula), belum lagi kecelakaan jatuh dari sepeda atau mobil. Saat salju begini memang harus hati-hati.
Setelah hampir 30 menit jalan kaki sambil geret-geret koper plus kedinginan sampai juga kami di stasiun Kawaguchi.... Benar-benar pengalaman yang seru dan jadi kenangan penutup perjalanan mudik ke Jepang (lah ini ceritanya kok dari penutup perjalanan ya... hehehe)
Girang bisa lihat salju


Tidak ada komentar:

Posting Komentar