Selasa, 03 Januari 2012

Belajar dari seorang Dian (kisah seorang TKW)

Namanya Dian, umurnya sekitar masih 16tahunan, kulitnya kecoklatan, mukanya tipikal muka Njawani, senum polosnya menyambut gue dengan ramah....

Waduuh, masih muda banget ya.. Itulah kesan pertama gue waktu melihatnya.

Salah satu "service" yang biasa gue lakukan untuk murid-murid gue adalah menjadi "mewawancarai" asisten rumah tangga yang akan bekerja di rumah mereka. Hmm, bukan sih bukan seperti wawancara kerja layaknya kalau kita melamar kerjaan di sebuah kantor. Ini sifatnya hanya berbincang-bincang ringan... Paling tanya-tanya soal daerah asal, selama ini pernah kerja di mana saja, dan bisa masak makanan Jepang apa saja (Huh dasar ibu-ibu Jepang ini mumpung lagi di LN ada asisten yang bantu pada males masak).

Setiap berbicara dengan mereka yang timbul adalah rasa kekaguman..Kekaguman akan kegigihan mereka untuk mencari nafkah untuk penghidupan. Mungkin diantara teman-teman pernah dikagumi (ato mengagumi) seseorang karena bekerja di perusahaan asing. Begitu pula dengan Dian (dan teman-temannya ini). Walopun bukan perusahaan, tetapi dia bekerja di sebuah keluarga asing...

Membayangkan diri bekerja di sebuah keluarga asing dari pagi sampai malam ? Sungguh bukan suatu hal yang mudah. Terkadang dengan asisten di rumah, walo sama-sama orang Indonesia malah sama-sama orang sekampung suka timbul konflik, lah ini dengan orang yang beda negara dan beda budaya ? Pastilah bukan suatu hal yang gampang...

Gajinya lebih besar,mbak...begitulah alasan Dian, ketika di satu kesempatan gue bisa ngobrol-ngobrol berdua saja. Memang, jika dibandingkan bekerja di rumah keluarga lokal, kerja di rumah tangga asing tentunya gajinya bisa berkali lipat lebih besar...

Tapi ya gitu,mbak harus banyak sabar begitu lanjutnya... Dian,Dian mungkin nggak cuma di rumah ini saja, di rumah keluarga lokal mungkin kamu juga sama begitu batin gue.

Dan mulailah Dian bercerita panjang lebar mengenai asal muasalnya kenapa dia sampai bekerja di tempat orang asing. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak baik hingga Dian harus puas sekolah sampai SMP saja. Penghasilan orang tuanya yang seorang petani tidak bisa menutup seluruh biaya hidup keluarganya.Dian sebagai anak tertua akhirnya harus ikut membantu orang tuanya menafkahi keluarga...Dian memutuskan ke Jakarta mencari pekerjaan, menjadi seorang asisten di rumah keluarga orang Jakarta... Cerita yang mungkin sudah sering kita dengar.

Beruntung Dian memiliki seorang budhe yang ternyata sudah cukup lama bekerja di rumah orang Jepang, hingga dia nggak perlu dibohongi sana sini, dijanjikan pekerjaan di sana-sini. Bude-nya lah yang mencari pekerjaan untuknya. Dian yang manis, muda dan cerdas (gue yakin dia itu pasti pintar) segera mendapat hati di keluarga murid gue ini. Hingga nggak perlu repot-repot mencari tempat lain, pekerjaan pertamanya sebagai seorang asisten rumah tanggapun dimulai.

Pekerjaannya rapih, orangnya ramah dan sayang dengan anak saya, walo belum begitu bisa memasak tapi dia sedang belajar begitulah puji murid gue. Tampaknya murid gue sudah cocok sekali dengan Dian. Dan Dian juga tampaknya suka sekali bekerja di sana. Menurut Dian keluarga itu sangat baik dan perhatian padanya..Hanya satu yang terkadang menjadi beban yaitu saat disuruh memasak daging babi.. Tapi belakangan Dian mengantisipasinya dengan memakai sarung tangan dari plastik waktu memasak.

Dian juga tampak semangat bekerja. Nggak sekali dua dia bertanya tentang bahasa Jepang. Kalau ini artinya apa,mbak.... Kalau mau ngomong begini gimana,mbak....Tanyanya kerap kali.

Dengan bayaran yang lebih tinggi kalau dibanding dengan teman-teman sekampungnya yang bekerja di rumah orang lokal membawa kebanggaan tersendiri.. Memang kalau dibandingkan dengan para pahlawan devisa yang bekerja di nergeri lain gaji Dian jauh di bawah, tapi Dian nggak perlu jauh-jauh meninggalkan keluarga dan kampungnya tercinta. Cukup di Jakarta saja! Inilah impiannya.... Lagipula ada ketakutan tersendiri untuk Dian kalau bekerja di luar sana bisa-bisa dia mendapat kekerasa dari majikannya seperti yang sering didengarnya dari berita. Dan untuk Dian, mumpung usianya masih 16 tahun,dia mau bekerja keras untuk membantu orang tuanya. Tapi gue rasa nggak cuma niat untuk membantu orang tuanya saja, tapi juga semangat mudanya untuk belajar dan belajar lagilah yang membuatnya bersemangat.

Singkat cerita, untuk Dian kerja di rumah ini adalah impian. Bayaran baik,keluarga baik,bisa lebih mengembangkan potensi yang ada didiri mumpung masih muda dan belum menikah, dan nggak perlu ke luar negeri. Dian punya target kerja di sini sampai 3 tahun, yaitu sampai kontrak kerja di Indonesia keluarga ini berakhir. Dan nantinya setelah tiga tahun dia akan mencari keluarga lain dengan bayaran yang tentunya lebih tinggi karena saat itu pastinya dia sudah ada pengalaman bekerja di kel.Jepang dan sudah lebih mahir memasak makanan Jepang.Begitulah impiannya.... Menikah ? Wah nanti nanti dulu deh jawabnya malu saat murid gue pernah iseng mennggodanya di depanku.

Tapi hari itu, begitu sampai di rumah murid gue ada satu kejutan.

Dian berhenti kerja kemarin secara mendadak lapor murid gue.

Alasannya : Akan dinikahkan!!

Gue pun ikutan kaget.. Bukankah itu hal yang masih jauh dari pikirannya... Gimana dengan impiannya ?Impiannya untuk menjadi asisten rumah tangga yang baik di rumah keluarga Jepang ? Impiannya untuk bisa masak makanan Jepang seenak di restoran Jepang (walo dia belum pernah makan di restoran), impiannya untuk bisa berbahasa Jepang ? Yang penting adalah impiannya untuk menjadi seorang Dian yang lebih baik yang bisa dibanggakan dan membantu orang tuanya ?? Bukankah cinta pada pekerjaan dan semangat untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari adalah passion yang harusnya dimiliki para pekerja,tapi nggak jarang pekerja yang tidak punya passion pada pekerjaannya... Dan Dian gue lihat sudah memiliki passion untuk profesinya. Bahkan bekerja di luar negeri yang menggiurkan bagi orang lain untuk Dian tidaklah ada artinya kalau dibandingkan dengan pekerjaannya...

Menurut cerita, laki-laki yang akan menikahkan Dian termasuk orang yang kaya di kampungnya. Orang tuanya berharap dengan begitu Dian dan suaminya bisa ikut membantu keuangan keluarga mereka. Dian Dian.. Malang benar nasib kamu harus menikah dengan orang yang tidak dicintai demi uang.....

Selang beberapa waktu gue dikejutkan oleh berita lain. Dian akan berangkat ke Hongkong untuk bekerja.... Ternyata menurut bude Dian yang memperkenalkan Dian ke keluarga murid gue, suami Dian tidaklah sekaya yang dibayangkan orang tuanya. Kondisi ekonominya pun biasa saja, cenderung pas-pasan. Malah sang suami yang memaksa Dian bekerja ke Hongkong untuk bisa memenuhi kehidupan keluarga besar mereka...Dian Dian, kali ini kamu lagi-lagi harus menuruti kemauan orang lain... Kali ini kamu harus terbang ke Hongkong melakukan sesuatu yang selama ini tidak pernah ada dalam impianmu...

Terkadang memang kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan dan impikan... Kenyataan yang harus dihadapi Dian berbanding terbalik dengan impian yang dirajutnya selama ini... Menikah di usia muda dengan pria pilihan orang tuanya dan harus terbang jauh meninggalkan keluarga dan kampung yang dicintainya. Kalau mau jujur gue nggak setuju banget dengan semua yang harus dijalani Dian ini, kenapa Dian terlalu "pasrah" menerima jalan yang dibuat oleh orang tua dan suaminya....Tapi, mungkin guelah yang harus belajar menerima takdir hidup ini dengan iklhas dari Dian. Dian menyetujui semua ini tentunya semata-mata karena dia mau membahagiakan orang tua dan menuruti perintah suami. Untuk itulah dia ikhlas menerimanya. Mudah-mudahan dengan semua ke-ikhlasannya ini Dian diberi kemudahan selama di Hongkong dan mendapat sesuatu yang berguna untuk hidupnya kelak.

Mudah-mudahan suatu saat kita bisa bertemu lagi ya, Dian....

Dengan rasa hormat dan kagum untuk para pahlawan devisa di luar sana... Yang dengan berbagai alasan dan kondisi berada di negeri lain, bekerja dan berjuang dengan gigih untuk sesuatu yang dinamakan kehidupan

4 komentar:

  1. hmmm.. mbak aku beberapa kali dapet ART yang seusia dengan Dian, gak ada yg bertahan lama mbak.. alasannya banyak.. termasuk nikah itu..di usia sgt sepertiny mereka masih plin plan.. masih gampang dipengaruhi oleh orang luar..apalagi jaman skrg ber hp semua..hehehe

    BalasHapus
  2. Wah iya bener sih mbak... yang nikahlah, yang ortu sakitlah.. trus ya itu semua berHP, ditelponin mulu sama pacarnya deh jadinya hehehe

    BalasHapus
  3. Aslamalikum warahmatullahi wabarakatu

    ini kisah nyata saya . . . .

    perkenalkan nama saya pak muh.rudi saya berasal dari kota yogyakarta saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hamper kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.

    Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai sebuah kendaraan roda empat atau sebuah mobil pribadi sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud

    saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang aki dari sana saya coba menghubungi aki awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk membayar hutang lewat sebuah jalan pesugihan putih lewat bantuan seseorang dari gunung kidul dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan aki romo dukun super natural dari gunung kidul membantu saya lewat dana gaib langsung masuk rekening saya 1 milyar

    Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada ki romo atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini dan sya sudah punya kendaraan beroda 4 yaitu hrv

    Dan jika anda ingin bantuan seorang dukun super natural untuk mendapatkan dana gaib yang di jamin sukses silahkan anda hubungi ki romo di nomor telepon 085-218-653-567 terimah kasih atas bantuannya

    BalasHapus
  4. Salam Sejahterah Bagi Kita Semua...
    Mohon Maaf Bilah Kedatangan Aku Mengganggu Namun Apa Yang Aku Tulis Ini Kisah Nyata Aku Dan Semoga Ada Nya Pesan Singkat Ini Bisa Bermanfaat Kepada Anda Semua.. Aku Sangat Berterima Kasih Banyak Kepada Teman" TKW Dan TKI Berkat PostinganNya Saya Bisa Kenal Dengan Abah Cahyono, Ternyata Beliau Guru Spiritual Yang Sering Membantu Orang Melalui Nomer Togel 4D/5D/6D, Dana Gaib, Pelaris, Pelet, DLL.. Alhamdulillah Aku Sudah Pulang Kampung Membuka Usaha Kecil"Lan Berkat Bantuan Abah Cahyono Melalui Bantuan Dana GaibNya Sebesar 1 Milyard Hidup Aku Sudah Jauh Lebih Baik Dari Sebelumnya.. Anda Perlu Berhati Hati Sekarang Sudah Banyak Modus Penipuan Yang Mengatas Namakan Anggota Dari Abah Cahyono, Siapa Tahu Ada Teman Butuh Bantuan Beliau Silahkan Hubungi Di Nomer PribadiNya +6285213737273 Siapa Tahu Beliau Masih Bisa Membantu Anda..




    BalasHapus