Senin, 26 Maret 2012

bisnis trip : Surabaya

Tanggal 18-22 Maret minggu lalu kerja seru-seruan di Surabaya
Ada banyak yang bikin seru kali ini, 
Pertama : Jenis pekerjaan yang saya sukai. Berkunjung ke rumah orang alias namu, terus ya ngobrol-ngobrol sama yang punya rumah. Ya, namanya saya termasuk orang yang suka ngobrol ngalor ngidul ya, ya jadi seru aja bisa ngobrol sama tuan rumah. 

Kedua : Kliennya adalah klien favorit saya

Ketiga : Penerjemahnya bukan saya sendiri, tapi sahabat saya, @audrisani alias Dina serta mbak Handa juga ikut serta. Dan, saya nantinya akan sekamar dengan Dina, jadi kebayang dong bisa puas ngobrol-ngobrol siang dan malam. 
Ditambah, saya, Dina dan mbak Handa adalah termasuk orang yang menghargai masakan orang alias tukang makan, jadi sudah terbayang juga tuh pasti di Surabaya nanti kita bisa juga sekalian wiskul.

Tapi, harapan tinggalah harapan, ternyata jadwal di sana begitu padat, boro-boro ada waktu untuk wisata kuliner, kegiatan kami adalah hotel-tempat kerja- hotel-meeting malam! Selamat tinggal wisata kuliner.
Bahkan untuk menengok ke mall sebelah yang nyambung dengan hotel pun kami tidak punya waktu. 
Makan pagi dan makan malam di hotel, untuk hotel punya beberapa menu masakan Jawa Timur yang menjadi  andalan mereka. Paling tidak masih bisa icip-icip nasi goreng Jancuk yang tersohor tapi pedasnya minta ampun, rawon yang handal plus bebek goreng crispy yang super lezat. 

Saya sangat menikmati ketika pekerjaan saya melibatkan banyak orang, mulai dari orang Jepang dengan aneka karakternya, orang dari perusahaan lokal yang tentunya beda karakter juga, dan ada teman penerjemah lain tempat kita saling berbagi cerita untuk menghilangkan rasa penat kerja. Eh, intinya sih 'ngegosipin' Jepang yang kita dampingi dengan segala cerita lucu, keunikan dan keanehan mereka. Hehehehe
Kebetulan lagi, saya dipasangkan dengan Jepang yang.... ehmmm, susah mendeskripsikannya :paling unik!
Banyak banget tingkah lucu dari Jepang yang gue dampingi kali ini... Baik raut mukanya yang datar tanpa ekspresi, nada suaranya yang tanpa intonasi (sehingga orang juga gak tau kalo sebenarnya dia lagi bercanda) dan yang paling lucu, dia nyaris kelupaan sandal! Selesai bertamu dia nyaris melangkahkan kaki ke luar pagar dengan bertelanjang kaki! 

Hari kerja 4 hari terasa singkat karena kami benar-benar disibukkan dengan pekerjaan. 
Walau nggak sempat beli oleh-oleh untuk orang rumah, banyak oleh-oleh ilmu yang didapat, antara lain :
1. Berhubung yang saya dampingi adalah seorang peneliti di laboratorium, jadi banyak dapat ilmu Kimia. 
2. Kerja team benar-benar harus bisa ikuti ritme dan pace kerjanya orang lain
3. Dengan berbagi ilmu ternyata justru banyak ilmu yang kita dapatkan
4. Penerjemah untuk jenis pekerjaan ini benar-benar harus detail dan teliti, tidak hanya sekedar memberikan gambaran umum atau luas saja. Tapi untuk bisa memberikan kepuasan user ketelitian, detail dan keakuratan mutlak diperlukan. 

Ohya, hanya ada 2 oleh-oleh foto yang sempat saya abadikan di Surabaya 

kalender Muslimat di rumah tuan rumah memuat foto eyang kakung+ 2 mbah buyut

Anak-anak menikmati pentolan di sebuah pasar






5 komentar:

  1. wahhh, foto kita2 kok gak dipajang heheh..sayang ya foto full team tdk sempat diabadikan.

    BalasHapus
  2. iyaaa kenapa juga kita ndak berfoto sih, mbak Handa.. hiks hiks!

    BalasHapus
  3. Hm, jadi penterjemah freelance sepertinya penuh tantangan ya, Vita san ^_^ Selain karakter orangnya yang beraneka ragam, tentunya 専門用語nya harus dipelajari ya :-)

    Hm, ada tips ga gmn cara mempelajari senmonyougonya? Atau belajar langsung di lapangankah?

    BalasHapus
  4. senmonyougo-nya sebaiknya minimal disiapkan sebelum kerja...Ya browsing2 aja biar dapat gambaran.. Tapi memang di lapangan kita bisa lebih banyak belajar... Gambarou ne, Inong san!

    BalasHapus
  5. yup, emang itu sih yang selalu gue alami, Vita san :) Udah belajar teori, tapi pastinya lebih banyak lagi yang dipelajari di lapangan. はい、頑張ります^_^

    BalasHapus