Senin, 12 Maret 2012

Trip Dadakan : Singapur !

Bicara dari pengalaman, keriaan dengan para sahabat kalau dirancang dari jauh-jauh hari biasanya justru gagal, tapi sebaliknya yang dilakukan secara spontan, dadakan nggak pake rencana yang panjang biasanya justru berhasil.
Itulah yang terjadi ketika saya, @audrisani alias Dina dan @liliksari alias Lilik memutuskan untuk plesiran ke tetangga sebelah, Singapur.Sebenarnya, Lilik memang ada urusan kerjaan di sana, sementara saya sama Dina hanya jadi 'dayang-dayang'nya Lilik saja. 

Setelah mendapat restu dari #suamiJepang di sabtu pagi (3/2) yang cerah, dan Dina mendapat izin dari ortunya, kami langsung mulai reservasi tiket dan hotel. Namanya juga trip dadakan yang berarti trip di luar budget, tentunya perjalanan kami bisa dibilang serba minim budget. 
Lupakanlah sumpah serapah pada Lion Air yang pernah saya lontarkan karena pilotnya ketahuan nyabu. Berhubung Lion menyediakan tiket yang termurah, jadilah kami memilih maskapai ini. Dan untuk hotel kami memilih hotel bintang 2, Hotel Heritage 81 di daerah Bugis. 

Senin  (5/2)
Dengan persiapan yang singkat dan serba minim, berangkatlah kami menuju Singapur, dengan diawali tragedi kunci gembok kopernya Dina yang ketingalan di rumah. Jadilah, sebelum masuk bagasi kunci gembok 'dirusak' di bandara Soetta dan ganti dengan kunci gembok yang baru. 
Berhubung pesawatnya masih gress, penerbangannya sendiri cukup nyaman walaupun tanpa suguhan konsumsi apapun. Di atas sebenarnya kita bisa beli minuman dan camilan, tapi semuanya menurut saya kurang menarik, dan pastinya harganya (agak) mahal. 
Mendarat di Singapur sekitar pukul 15:00, kami langsung naik MRT ke Bugis station. Sempet nyasar waktu mencari hotel 81 Heritage yang tepatnya berlokasi di Jl. Sultan. Lumayanlah jadi sempet liat-liat Arab st. segala, dan kami menemukan untuk akses yang terdekat dari hotel adalah Lavender st. 
Setelah melepas lelah+sholat+bersih-bersih diri di kamar hotel yang cukup bersih dan nyaman walau agak sempit dan kamar mandinya ajaib, kami memutuskan untuk pergi makan. 
Berhubung sudah terlalu lapar kami memutuskan untuk makan di sebuah restoran Turki di Arab street yang jaraknya hanya  5 menit jalan dari hotel. 
minus @liliksari
Kelar makan, tujuan berikutnya adalah Marina Sands Bay!
Setelah sempat agak nyasar (lagi) akhirnya kita bisa sampai di Marina Bay Sands (MBS). Dan beruntung banget pas kita sampai sekitar pukul 21:15 di MBS  bertepatan dengan light and water show at MBS yang konon bernama Wonder Full ini dimulai. Laser show yang berlangsung di the event plaza ini berlangsung ±15menit  ini mengkombinasikan pertunjukan laser yang spektakuler dan air mancur. Keren sih, dengan musik pengiring yang (lumayan megah) dan teknologi laser yang spekakuler yang kita lihat melalui air mancur, tapi buat saya sendiri cerita yang ingin disampaikan kurang jelas dan kurang greget.. Kayaknya sih mau bercerita tentang 'humanity'... Tapi lumayanlah bisa nonton show ini secara gratis 

Setelah itu kita lanjutkan jalan-jalan malam ini untuk melongok ke Casino. Waktu masuk ke arena Casino ini kita sebagai warna negara asing wajib memperlihatkan paspor. Konon katanya untuk warna Singapura sendiri untuk masuk ke Casino hanya dibatasi sebulan sekali, kalaupun mau masuk lebih dari 1 kali akan dikenakan entrance fee yang besar. Katanya ini bertujuan untuk mencegah kecanduan warga Singapur pada Casino. (Bener nggak, Lik ?)
Di Casino kami sempat numpang ke toilet dan nyicipin minuman hangat yang disediakan gratis. 

Selasa (6/2)
Hari ini adalah hari H untuk Lilik, alias dia ada meeting dari pagi hingga sore. Jadilah, jalan-jalan hari ini hanya dilaksanakan oleh saya dan Dina saja. 
Tujuan pertama adalah MINT MUSEUM of Toys http://www.emint.com/
Museum yang berlokasi di Seah street (akses dari City hall station), ini berisikan koleksi mainan vintage milik Mr.Chang Yang Fa... Museum yang letaknya di dekat hotel Raffless ini sangat mungil dan letaknya nyempil-nyempil tidak tampak menonjol dari luar, terdiri dari 5 lantai, dengan tiap lantai mengusung tema yang berbeda mulai dari Outerspace, Characters, Childhood favourite dan Collactables. 
koleksi mobil

koleksi robot














Tujuan berikutnya adalah MAKAN!! 
Karena pagi itu kami skip sarapan dan sudah kelaparan akhirnya kami  
memutuskan untuk makan di tempat makan yang terdekat, yaitu FOOD             
court di Raffless City Mall.
 Pilihan menu saya adalah roti prata + chicken curry, sementara Dina memilih Chicken rice 
Plus semangkuk manggo sago with ice cream sebagai dessert untuk berdua. 
Setelah hati adem ayem karena kenyang, kami menuju Little India untuk belanja belanji di Mustafa Centre. 
Beruntung dalam perjalanan dari Little India st. menuju Mustafa Centre kami sempat menyaksikan ritual agama Hindu (?) di Sri Veeramakaliamman Temple. 
Saya sendiri kurang begitu paham ritual apa yang sedang berlangsung karena saya tidak bisa memperoleh penjelasan, tapi sejauh pengamatan saya, sang pemimpin melakukan upacara penyucian.. Setelah berdoa, para jamaah yang kebanyakan berusia di atas 40tahun berebut untuk mendapatkan bunga dari sang pemimpin, mungkin untuk mendapatkan 'barokah' atau seperti ingin ikut disucikan oleh sang pemimpin. 
Di sana sini ada juga para 'jamaah' yang sedang membuat sesajen berupa bunga tau makanan... Cukup menarik, sayang saya tidak mengerti isi dari upacara tersebut. 
Perjalanan dilanjutkan dan sampailah kita di Mustafa Centre. Berhubung jalan-jalan dengan budget yang minim, oleh-oleh yang dibeli pun berbudget minim juga, seperti kaos untuk #suamiJepang, aneka koyo dan balsem untuk nyokap, dan sendal jepit untuk saya. Puas lihat-lihat Mustafa Centre kami kembali ke hotel untuk bertemu kembali dengan Lilik. Dan karena malam itu sudah cukup capek, akhirnya kami memutuskan untuk makan malam kembali di Raffless City food court, karena banyak pilihan makanan.
Saya dan Dina memilih steamboat, sementara Lilik asyik menikmati roasted duck noddle. 

Rabu (7/3)
Berhubung saya ada dinner meeting di daerah Kelapa Gading sore harinya, jadi saya pulang duluan dengan pesawat pagi. Sementara Lilik dan Dina masih melanjutkan perjalanan mereka sampai sore hari. 

Budget :
Pesawat : 
Lion Air (budget air)       : Rp. 750.000 pp
Tanpa makan+minum, jadi sebaiknya makan dan minum dulu sebelum terbang, walaupun bisa beli di atas tapi yang ditawarkan sangat tidak menggugah selera

Hotel
Hotel 81 Heritage, jl. Sultan, Bugis (bisa diakses dari Lavender st. atau Bugis st.)
Hotel bintang 2, yang terletak di pinggir jalan besar. Di sebelahnya terdapat 
Triple room  ± Rp. 900.000 / night
Kamar cukup bersih dan nyaman, hanya agak sempit dan kamar mandinya berdesain aneh.

MRT
± SGD 5 / hari 

Makan 
Menu di sebuah restoran Turki di kawasan Arab street yang merupakan makanan termewah selama kita di sana rata-rata seharga SGD 14.
Untuk makan di food court dengan menu seperti roti prata+chicken curry, chicken rice, steam boat dan noddle rata2 harganya SGD 5-6
Untuk beli air mineral dan minuman di pet botol lainnya : SGD 1 ~ 2

★ Liburan yang dadakan, singkat tapi penuh kesan. Terlebih jalan-jalannya bersama 2 orang teman dekat yang bisa diisi dengan ngobrol-ngobrol tentang banyak hal... (curcol maksudnya). 
Nggak sabar untuk berkolaborasi lagi di perjalanan-perjalanan selanjutnya.
Satu hal yang harus dijadikan pelajaran adalah : Jangan malas foto!!! biar arsip fotonya banyaaak....


    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar