Kamis, 13 Oktober 2011

Belajar bahasa Jepang di Bekka (別科)

Senin dan selasa kemarin saya berkesempatan untuk bekerja dengan Kansai University, sebuah universitas swasta favorit di Osaka, Jepang.

Kali ini misi kami adalah memperkenalkan program baru Universitas Kansai, yaitu program Bekka (別科).
Program Bekka ini sendiri adalah program khusus yang diadakan di berbagai universitas Jepang, yang bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa asing (di luar Jepang) untuk dapat mengikuti perkuliahan di Jepang. Umumnya program Bekka berlangsung selama 1 tahun, di mana mahasiwa asing tidak hanya belajar mengenai bahasa Jepang saja, tapi juga belajar mengenai budaya Jepang dan sebagainya yang akan menjadi bekal mereka ketika mereka akan meneruskan kuliah atau hidup di Jepang.

Saya sendiri pernah mengikuti program Bekka di sebuah universitas swasta di Tokyo sekitar 10 tahun yang lau (nggak terasa ya sudah 10 tahun berlalu!!). Dan bagi saya 1 tahun saya belajar di Bekka adalah merupakan salah satu memori terindah dalam hidup saya dengan aneka pengalaman dan pembelajaran buat saya. Tentu saja tidak hanya belajar bahasa Jepang, tapi juga belajar tentang banyak hal, kerjasama, toleransi, dll.


Dalam belajar bahasa Jepang
Umumnya bahasa pengantar yang dipakai dalam program Bekka adalah bahasa Jepang. Selain membuat murid bisa cepat menguasai bahasa Jepang, dalam 1 kelas berisikan murid dari berbagai negara, sehingga mungkin menggunakan bahasa pengantar selain Jepang (kalau 1 bahasa asing tertentu saja, nanti ada yang nggak nyambung sama sekali). Walaupun sama sekali belum pernah belajar bahasa Jepang, tetap saja kita harus mengikuti kuliah bahasa Jepang dalam bahasa Jepang. Susah ? pastinya ya! Tapi, tentu saja para sensei punya caranya sendiri sehingga murid dari negara manapun pasti nyambung dan mengerti dengan apa yang diajarkan.
Karena program di Bekka hanya terbatas 1 tahun, jadi kita benar-benar digembleng selama 1 tahun ini. Setiap senin pagi ada ujian bunpo (tata bahasa) , kaiwa (percakapan) dan dokkai (pemahaman baca), setiap hari jumat ada ujian kanji.Ujian kanji tentunya sangat berat buat kita dibandingkan dengan murid yang berasal dari China atau Korea. Yang diujikan dari ujian kanji adalah cara menulisnya (yang harus benar urutannya), baca kanji, dan arti kanji itu sendiri. Buat murid yang berasal dari hi-kanjiken alias negara yang tulisannya bukan huruf kanji, ujian kanji ini cukup menakutkan.
Kebetulan di kelas saya dulu, murid Indonesianya cuma saya seorang, jadi ketika saya berbicara dengan teman-teman saya, tidak ada pilihan lain selain berbicara dalam bahasa Jepang, yang membuat kemampuan bahasa Jepang saya berkembang sangat pesat.

Dalam hal belajar toleransi dan kerjasama
Karena 'sebatang kara' selama saya belajar di Bekka, saya sama sekali nggak bisa berlaku egois.. hehe! (padahal biasanya egois banget!)
Saya belajar untuk memahami beraneka karakter teman-teman saya dari aneka negara itu, terlebih kami juga tinggal di asrama yang sama, jadi otomatis, selama 1X24 jam saya harus bisa bertoleransi terhadap keadaan sekitar. Tentunya banyak hal yang mengagetkan bagi saya, contohnya teman Malaysia saya yang fanatik tidak mau lama-lama beramah tamah dengan teman saya dari Israel (musuh katanya!), teman China saya yang (maaf) selalu memikir untung rugi (dalam bentuk apapun) saat melakukan sesuatu dan mereka ini kalo masak heboh banget!, toleransi setiap hari harus makan di dapur+ruang makan yang semerbak dengan bau kimchi dari teman-teman Korea yang tidak mungkin makan tanpa kimchi, teman Rusia yang selalu bolos dari kewajiban untuk piket DAN! selalu berpenampilan seksi, contoh : hilir mudik di asrama hanya dengan menggunakan pakaian dalam, teman-teman Amriki atau Eropa yang 'bebas' kalau lagi pacaran di depan asrama heboh banget... (hahaha!)

Banyak kenangan yang tidak terlupakan selama 1 tahun itu, ibaratnya saat itu yang dipikirkan cuma senang-senang saja, susahnya paling kalau ujian kanji. Nggak cuma gemblengan pelajaran bahasa Jepang yang nyangkut terus di kepala sampai saat ini, belajar di Bekka juga adalah 人生の勉強 (jinsei no benkyou) alias pembelajaran hidup.

Memang biaya untuk belajar di Bekka tidak murah, tapi banyak di universitas di Jepang yang menawarkan beasiswa untuk muridnya yang berprestasi.
Sebagai contoh perkiraan biaya untuk masuk program Bekka di Universitas Kansai adalah :
Biaya masuk                               : 75,000 yen
Biaya kuliah per semester           : 315,000 yen
Biaya Asrama                            :    48,000yen
Biaya Hidup per bulan               :   80,000 yen
Memang sangat mahal (saya beruntung karena bisa mendapatkan beasiswa), tapi buat mereka yang berniat memperdalam bahasa Jepang, saya sangat rekomendasikan untuk ikut ikut program Bekka di universitas manapun di Jepang, contohnya di Universitas Kansai ini #bukanblogberbayar.
Banyak juga tawaran-tawaran beasiswa yang ditawarkan pihak universitas untuk mereka yang berprestasi. Jadi, tidak ada salahnya cari informasi mengenai beasiswanya juga!

1 komentar:

  1. tulisannya menarik banget ! tapi pengen nanya nih, program Bekka ini persiapan untuk masuk program sarjana atau pasca sarjana juga ya? Kalo boleh tau, senpai dulu pakai program beasiswa apa ya? di dalam program beasiswa itu apakah program Bekka nya juga ditanggung? Terimakasih :)

    BalasHapus